Rincian Modal Perjuangan Ternak Ikan Nila Mulai Awal Sampai Buka
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat gampang kita jumpai di bak rakyat. Usaha ternak ikan nila lebih menguntungkan daripada ternak ikan jenis lain. Hal ini dikarenakan beberapa alasan keuntungan bisnis ternak ikan nila yang mencakup antara lain tahan terhadap aneka macam penyakit. Berdasarkan pengamatan penulis yang beternak ikan secara campuran. Antara ikan mas, gurame, mujaer, nilem dan lele serta nila yang terdapat di bak tembok buatan sendiri maka jenis ikan nila yang paling tahan terhadap aneka macam penyakit dan cuaca ekstrim. Di bak penulis, ikan mas, koi, lele, gurame, bandeng, nilem, dan gabus mengalami kematian. Sedangkan ikan nila masih hidup dikala ini bahkan terus berkembang biak hingga ribuan.
Keuntungan Bisnis Ternak Ikan Nila
Keuntungan bisnis budidaya ikan nila yang utama yaitu tahan terhadap penyakit sehingga jauh dari resiko kerugian. Lalu mengapa ikan nila sangat berpengaruh terhadap aneka macam penyakit dan tahan terhadap cuaca ekstrim serta sanggup menyesuaikan dengan habitat secara cepat? Hal ini dikarenakan salah satunya ikan nila selalu bergerak di bak dengan sangat cepat. Sehingga kalau banyak bergerak atau olahraga berarti semakin sehat ikan tersebut. Dan berakibat pada daging ikan nila sangat besar, padat, empuk, menyehatkan dan gurih.
1) Permintaan Tinggi
Untuk harga jual ikan nila perkilogramnya tidak mengecewakan besar sekitar Rp 14 ribu perkilogram. Bahkan di desa penulis mencapai Rp 23 ribu perkilogram. Hal ini tak terlepas dari seruan pasar yang sangat tinggi. Sedangkan stok nila terbatas bahkan kekurangan. Sehingga harga perkilogram ikan nila sangat mahal. Apalagi dikala menjelang bulan Ramadhan atau lebaran idul fithri, harga ikan nila melesat tinggi. Bagi peternak ikan nila tentu sangat menguntungkan.
2) Praktis Perawatan
Ikan nila termasuk binatang omnivora yakni binatang pemakan segala. Tidak ibarat ikan lele dan gurame yang memerlukan perhatian dan pertolongan pakan secara khusus, ikan nila sanggup diberikan sisa-sisa makanan, daun talas, daun pepaya, daun singkong dan lain sebagainya yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar secara gratis. Hal ini berdampak pada pengeluaran biaya ternak ikan semakin berkurang dan menguntungkan. Dibandingkan usaha budidaya ikan lele, mas, gurame, patin, nilem, dll maka bisnis ternak nila lebih menjanjikan untung besar.
Rincian Modal Usaha Ternak Ikan Nila Mulai Awal hingga Buka
Bagi anda yang berminat membuka usaha ternak ikan nila di rumah secara sampingan, rumahan ataupun profesi utama, berikut ini kami tampilkan rincian modal usaha ternak ikan nila dari awal hingga beroperasi, antara lain:
? Bibit
Sebuah pepatah bijak menyampaikan sebenarnya keturunan atau anak tak akan jauh dari induknya. Oleh alasannya yaitu itu, anda harus menentukan benih ikan nila yang sehat dan besar serta pertumbuhan cepat. Supaya anak-anaknya demikian pula. Dari perkawinan ikan nila jantan dan betina akan menghasilkan telur dan anak nila sebanyak ribuan. Kemudian anda fokus dalam pembesaran ikan nila.
Namun kalau anda ingin eksklusif menekuni usaha pembesaran ikan nila saja maka modal usaha yang dibutuhkan yaitu membeli 6000 bibit nila. Harga bibit nila ukuran tiga centimeter sekitar Rp 50 per ekor. Kaprikornus biaya membeli bibit nila sebanyak enam ribu ekor sebesar Rp 300 ribu.
? Pakan
Makanan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungann bisnis ternak ikan nila. Oleh alasannya yaitu itu, pastilkan pertolongan pakan apung secara teratur. Dalam satu hari, ikan nila harus bisa diberi kuliner yang bergizi sebanyak tiga kali yakni di waktu pagi, siang dan sore. Modal uang untuk membeli pakan apung sebesar Rp 400 ribu.
? Obat
Ikan nila yang berada di bak bisa saja terkena penyakit dan harus segera diobati. Nila sedang berpenyakit sanggup dilihat dari tampilan luar. Jika ada bintik hitam di atas kepala ikan biasanya sedang sakit. Untuk mengobati ikan nila dibutuhkan obat bagi penyakit tersebut. Adapun modal usaha untuk membeli obat-obatan dan vitamin bagi ikan nila sekitar Rp 25 ribu.
Kaprikornus modal biaya usaha yang dibutuhkan dalam membuka usaha ternak ikan nila dari awal secara kecil-kecilan sekitar Rp 725 ribu. Modal yang minim tapi laba maksimal. Jika pada waktu panen, harga perkilogram ikan nila sebesar Rp 14 ribu dan sebanyak 10 persen ikan nila mengalami janjkematian maka laba yang bisa didapatkan seorang peternak sekitar Rp 20 juta selama enam bulan (Rp 14 ribu x 6000 ikan nila : 3).
Oleh alasannya yaitu itu, peluang bisnis ternak ikan nila sangat menjanjikan untuk dijalankan sekarang. Jika anda sudah mempunyai beberapa persyaratan modal usaha di atas mencakup bak ikan, benih nila, pakan ikan, dan obat-obatan maka anda bisa eksklusif menjalankan usaha ternak ikan nila yang menguntungkan dalam waktu singkat ini. Tak ayal banyak pengusaha ikan nila yang sukses dan kaya dari bisnis ini ketimbang dari jenis ikan lain.
Cara Memasarkan Ikan Nila
Pemasaran merupakan aspek paling penting untuk mendukung kelancaran usaha anda. Berdasarkan pengalaman penulis, usaha memasarkan ikan nila sangat mudah. Para pembeli di desa maupun kota biasanya tiba eksklusif ke bak usaha peternakan ikan nila. Dan harga yang ditawarkan lebih murah ketimbang pesaing supaya usaha ternak ikan nila laku manis.
Untuk memasarkan ikan nila ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain : mengajak kerjasama dengan para pedagang sayur keliling untuk dititipi ikan nila, menjual eksklusif ke pasar tradisional, menjual ke aneka macam restoran atau warung makan maupun cafe, memasang spanduk dan reklame yang berisi bisnis anda, menjual ikan nila secara online di internet yang tentu pangsa pasar semakin besar hingga ke seluruh dunia, dan lain sebagainya.
Kisah Peternak Ikan Nila di Lahan Sempit Sukses
Salah seorang laki-laki yang berhasil beternak ikan nila yaitu Ujang. Warga desa Jabon kecamatan Parung Bogor ini memulai usaha pembesaran ikan nila dengan modal sembilan buah kolam. Alasan laki-laki ramah ini menentukan bisnis ternak nila dikarenakan seruan pasar sangat tinggi terhadap ikan air tawar ini dibandingkan ikan lain ibarat lele, patin, mas, dll. Oleh alasannya yaitu itu, dengan modal usaha terbatas yang dimiliki laki-laki tampan ini nekad membuka usaha peternakan dalam bidang perikanan yakni pembesaran ikan nila.
Untuk mengetahui cara budidaya ikan nila secara baik dan mendalam, ia sama sekali tidak membaca buku atau searching di internet. Melainkan ia berguru beternak ikan nila yang menguntungkan secara autodidak. Diperlukan waktu dua tahun hingga ia ahli beternak ikan nila.
Kesuksesan yang diraih Ujang tidaklah tiba dari langit. Namun melalui proses yang panjang dan perjuangan. Kini dalam satu hari, Ujang bisa menghasilkan dan menjual satu ton ikan nila kepada para pelanggannya yang tersebar di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan sekitarnya. Dan tak jarang, lebih dari satu ton. Untuk mengantisipasi kekurangan stok ikan nila, ia berhubungan dengan para peternak ikan nila yang lain di daerahnya.
Menurut Ujang, persaingan usaha pembesaran ikan nila masih sangat lemah di Indonesia. Hanya kawasan tertentu saja yang banyak bisnis pembesaran nila ibarat Subang, Jatiluhur dan Purwakarta. Selebihnya tak ada usaha pembesaran ikan nila di kawasan lain. Sehingga bagi para pelaku usaha pemula dalam bisnis ternak dan pembesaran ikan nila akan mempunyai prospek cerah.
Modal usaha awal yang dihabiskan Ujang untuk membuka bisnis pembesaran nila sekitar Rp 20 juta. Modal itu digunakan untuk belanja pakain ikan, indukan ikan sebesar tiga kwintal dan membikin bak di lahan sempit. Adapun jenis ikan nila aneka macam macam. Usaha pembesaran ikan nila yang digeluti Ujang yaitu jenis kakap, gesit dan gift.
Untuk duduk masalah penjualan ikan nila, Ujang mencicipi tak ada kesulitan berarti. Hal ini lantaran seruan pasar sangat tinggi sedangkan peternak ikan nila masih sangat jarang. Bahkan stok ikan nila belum bisa memenuhi kebutuhan pasar nasional yang kian tinggi terhadap ikan nila. Apalagi dikala menjelang idul fithri atau lebaran.
Sejumlah pasar tradisional dan modern di pasar Minggu, Kramat Jati dan Cimone serta Cibinong menjadi tempat penjualannya. Ia tidak menjual ikan nila secara eceran. Karena menurutnya ia akan rugi disebabkan biaya ongkos kirim yang mahal. Oleh alasannya yaitu itu, ia menerapkan sistem penjualan dengan pembelian minimal dua kwintal yang eksklusif dikirim ke tempat tujuan. Untuk pembelian ikan nila harus tunai dikala itu juga. Sedangkan bagi para konsumen bisa memesan ikan nila secara online, sms, telepon dan BBM.
Pria yang sukses dan kaya berkat bisnis pembesaran ikan nila masih mempunyai obsesi. Ke depannya ia ingin menambah besar skala usaha ternak ikan nila dengan menambah banyak bak ikan serta menjadi penjual eksklusif di pasar. Oleh alasannya yaitu itu, kini ia sedang mengumpulkan uang untuk membeli lapak di pasar tradisional.
Demikianlah dongeng sukses seorang peternak ikan nila yang patut kita contoh. Kepada masyarakat yang ingin sukses budidaya ikan nila, Ujang menunjukkan tips antara lain jangan pantang menyerah, selalu memperhatikan resiko rugi dan untung, selalu berguru cara ternak ikan nila baik dari aneka macam buku dan media cetak. Selain itu, ia menasihatkan para generasi muda biar melaksanakan bisnis pembesaran ikan nila secara menyenangkan dan dengan hati.
Sumber JASA SITUS WEB BLOG MURAH
Keuntungan Bisnis Ternak Ikan Nila
Keuntungan bisnis budidaya ikan nila yang utama yaitu tahan terhadap penyakit sehingga jauh dari resiko kerugian. Lalu mengapa ikan nila sangat berpengaruh terhadap aneka macam penyakit dan tahan terhadap cuaca ekstrim serta sanggup menyesuaikan dengan habitat secara cepat? Hal ini dikarenakan salah satunya ikan nila selalu bergerak di bak dengan sangat cepat. Sehingga kalau banyak bergerak atau olahraga berarti semakin sehat ikan tersebut. Dan berakibat pada daging ikan nila sangat besar, padat, empuk, menyehatkan dan gurih.
1) Permintaan Tinggi
Untuk harga jual ikan nila perkilogramnya tidak mengecewakan besar sekitar Rp 14 ribu perkilogram. Bahkan di desa penulis mencapai Rp 23 ribu perkilogram. Hal ini tak terlepas dari seruan pasar yang sangat tinggi. Sedangkan stok nila terbatas bahkan kekurangan. Sehingga harga perkilogram ikan nila sangat mahal. Apalagi dikala menjelang bulan Ramadhan atau lebaran idul fithri, harga ikan nila melesat tinggi. Bagi peternak ikan nila tentu sangat menguntungkan.
2) Praktis Perawatan
Ikan nila termasuk binatang omnivora yakni binatang pemakan segala. Tidak ibarat ikan lele dan gurame yang memerlukan perhatian dan pertolongan pakan secara khusus, ikan nila sanggup diberikan sisa-sisa makanan, daun talas, daun pepaya, daun singkong dan lain sebagainya yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar secara gratis. Hal ini berdampak pada pengeluaran biaya ternak ikan semakin berkurang dan menguntungkan. Dibandingkan usaha budidaya ikan lele, mas, gurame, patin, nilem, dll maka bisnis ternak nila lebih menjanjikan untung besar.
Rincian Modal Usaha Ternak Ikan Nila Mulai Awal hingga Buka
Bagi anda yang berminat membuka usaha ternak ikan nila di rumah secara sampingan, rumahan ataupun profesi utama, berikut ini kami tampilkan rincian modal usaha ternak ikan nila dari awal hingga beroperasi, antara lain:
? Bibit
Sebuah pepatah bijak menyampaikan sebenarnya keturunan atau anak tak akan jauh dari induknya. Oleh alasannya yaitu itu, anda harus menentukan benih ikan nila yang sehat dan besar serta pertumbuhan cepat. Supaya anak-anaknya demikian pula. Dari perkawinan ikan nila jantan dan betina akan menghasilkan telur dan anak nila sebanyak ribuan. Kemudian anda fokus dalam pembesaran ikan nila.
Namun kalau anda ingin eksklusif menekuni usaha pembesaran ikan nila saja maka modal usaha yang dibutuhkan yaitu membeli 6000 bibit nila. Harga bibit nila ukuran tiga centimeter sekitar Rp 50 per ekor. Kaprikornus biaya membeli bibit nila sebanyak enam ribu ekor sebesar Rp 300 ribu.
? Pakan
Makanan merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungann bisnis ternak ikan nila. Oleh alasannya yaitu itu, pastilkan pertolongan pakan apung secara teratur. Dalam satu hari, ikan nila harus bisa diberi kuliner yang bergizi sebanyak tiga kali yakni di waktu pagi, siang dan sore. Modal uang untuk membeli pakan apung sebesar Rp 400 ribu.
? Obat
Ikan nila yang berada di bak bisa saja terkena penyakit dan harus segera diobati. Nila sedang berpenyakit sanggup dilihat dari tampilan luar. Jika ada bintik hitam di atas kepala ikan biasanya sedang sakit. Untuk mengobati ikan nila dibutuhkan obat bagi penyakit tersebut. Adapun modal usaha untuk membeli obat-obatan dan vitamin bagi ikan nila sekitar Rp 25 ribu.
Kaprikornus modal biaya usaha yang dibutuhkan dalam membuka usaha ternak ikan nila dari awal secara kecil-kecilan sekitar Rp 725 ribu. Modal yang minim tapi laba maksimal. Jika pada waktu panen, harga perkilogram ikan nila sebesar Rp 14 ribu dan sebanyak 10 persen ikan nila mengalami janjkematian maka laba yang bisa didapatkan seorang peternak sekitar Rp 20 juta selama enam bulan (Rp 14 ribu x 6000 ikan nila : 3).
Oleh alasannya yaitu itu, peluang bisnis ternak ikan nila sangat menjanjikan untuk dijalankan sekarang. Jika anda sudah mempunyai beberapa persyaratan modal usaha di atas mencakup bak ikan, benih nila, pakan ikan, dan obat-obatan maka anda bisa eksklusif menjalankan usaha ternak ikan nila yang menguntungkan dalam waktu singkat ini. Tak ayal banyak pengusaha ikan nila yang sukses dan kaya dari bisnis ini ketimbang dari jenis ikan lain.
Cara Memasarkan Ikan Nila
Pemasaran merupakan aspek paling penting untuk mendukung kelancaran usaha anda. Berdasarkan pengalaman penulis, usaha memasarkan ikan nila sangat mudah. Para pembeli di desa maupun kota biasanya tiba eksklusif ke bak usaha peternakan ikan nila. Dan harga yang ditawarkan lebih murah ketimbang pesaing supaya usaha ternak ikan nila laku manis.
Untuk memasarkan ikan nila ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain : mengajak kerjasama dengan para pedagang sayur keliling untuk dititipi ikan nila, menjual eksklusif ke pasar tradisional, menjual ke aneka macam restoran atau warung makan maupun cafe, memasang spanduk dan reklame yang berisi bisnis anda, menjual ikan nila secara online di internet yang tentu pangsa pasar semakin besar hingga ke seluruh dunia, dan lain sebagainya.
Kisah Peternak Ikan Nila di Lahan Sempit Sukses
Salah seorang laki-laki yang berhasil beternak ikan nila yaitu Ujang. Warga desa Jabon kecamatan Parung Bogor ini memulai usaha pembesaran ikan nila dengan modal sembilan buah kolam. Alasan laki-laki ramah ini menentukan bisnis ternak nila dikarenakan seruan pasar sangat tinggi terhadap ikan air tawar ini dibandingkan ikan lain ibarat lele, patin, mas, dll. Oleh alasannya yaitu itu, dengan modal usaha terbatas yang dimiliki laki-laki tampan ini nekad membuka usaha peternakan dalam bidang perikanan yakni pembesaran ikan nila.
Untuk mengetahui cara budidaya ikan nila secara baik dan mendalam, ia sama sekali tidak membaca buku atau searching di internet. Melainkan ia berguru beternak ikan nila yang menguntungkan secara autodidak. Diperlukan waktu dua tahun hingga ia ahli beternak ikan nila.
Kesuksesan yang diraih Ujang tidaklah tiba dari langit. Namun melalui proses yang panjang dan perjuangan. Kini dalam satu hari, Ujang bisa menghasilkan dan menjual satu ton ikan nila kepada para pelanggannya yang tersebar di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan sekitarnya. Dan tak jarang, lebih dari satu ton. Untuk mengantisipasi kekurangan stok ikan nila, ia berhubungan dengan para peternak ikan nila yang lain di daerahnya.
Menurut Ujang, persaingan usaha pembesaran ikan nila masih sangat lemah di Indonesia. Hanya kawasan tertentu saja yang banyak bisnis pembesaran nila ibarat Subang, Jatiluhur dan Purwakarta. Selebihnya tak ada usaha pembesaran ikan nila di kawasan lain. Sehingga bagi para pelaku usaha pemula dalam bisnis ternak dan pembesaran ikan nila akan mempunyai prospek cerah.
Modal usaha awal yang dihabiskan Ujang untuk membuka bisnis pembesaran nila sekitar Rp 20 juta. Modal itu digunakan untuk belanja pakain ikan, indukan ikan sebesar tiga kwintal dan membikin bak di lahan sempit. Adapun jenis ikan nila aneka macam macam. Usaha pembesaran ikan nila yang digeluti Ujang yaitu jenis kakap, gesit dan gift.
Untuk duduk masalah penjualan ikan nila, Ujang mencicipi tak ada kesulitan berarti. Hal ini lantaran seruan pasar sangat tinggi sedangkan peternak ikan nila masih sangat jarang. Bahkan stok ikan nila belum bisa memenuhi kebutuhan pasar nasional yang kian tinggi terhadap ikan nila. Apalagi dikala menjelang idul fithri atau lebaran.
Sejumlah pasar tradisional dan modern di pasar Minggu, Kramat Jati dan Cimone serta Cibinong menjadi tempat penjualannya. Ia tidak menjual ikan nila secara eceran. Karena menurutnya ia akan rugi disebabkan biaya ongkos kirim yang mahal. Oleh alasannya yaitu itu, ia menerapkan sistem penjualan dengan pembelian minimal dua kwintal yang eksklusif dikirim ke tempat tujuan. Untuk pembelian ikan nila harus tunai dikala itu juga. Sedangkan bagi para konsumen bisa memesan ikan nila secara online, sms, telepon dan BBM.
Pria yang sukses dan kaya berkat bisnis pembesaran ikan nila masih mempunyai obsesi. Ke depannya ia ingin menambah besar skala usaha ternak ikan nila dengan menambah banyak bak ikan serta menjadi penjual eksklusif di pasar. Oleh alasannya yaitu itu, kini ia sedang mengumpulkan uang untuk membeli lapak di pasar tradisional.
Demikianlah dongeng sukses seorang peternak ikan nila yang patut kita contoh. Kepada masyarakat yang ingin sukses budidaya ikan nila, Ujang menunjukkan tips antara lain jangan pantang menyerah, selalu memperhatikan resiko rugi dan untung, selalu berguru cara ternak ikan nila baik dari aneka macam buku dan media cetak. Selain itu, ia menasihatkan para generasi muda biar melaksanakan bisnis pembesaran ikan nila secara menyenangkan dan dengan hati.
Komentar
Posting Komentar